Email Hosting

Burung Macaw Hobi Mahal Yang Mengasyikkan


MMO | MATA MEDIA ONLINE - Hanya orang orang tertentu yang punya hobi memelihara burung Macaw. Selain sulit didapat hewan peliharaan ini, juga harganya selangit untuk ukuran orang - orang yang mengeluh karena terbatasi dengan kebijaksanaan PPKM di negeri ini.

Sekurangnya ada 5 jenis burung yang berasal dari Amerika Tengah, Amerika Utara, Amerika Selatan. Pertama, Hahn's Macaw (Rp. 6,5,juta) Kedua, Blue and Gold Macaw (Rp.25juta). Ketiga, Green Macaw (Rp.55 juta). Keempat, Scarlet Macaw (Rp.90 juta) . Kelima, Hyacinth Macaw dibandrol dengan harga Rp. 450 juta hingga 1'5 miliar untuk harga internasionalnya.

Artinya, hanya orang orang yang ber-ekonomi di atas rata - rata saja yang biasanya punya hobi memelihara burung Macaw. Salah seorang itu adalah Wijaya yang tinggal di sebuah perumahan Ujung Berung, Bandung.

Wijaya mengaku sudah 3 tahun terakhir mempunyai hobi memelihara burung Macaw. Ada 4 ekor burung Macaw yang berasal dari Amerika Latin ini. Ia memberikan perawatan khusus untuk burung - burung tersebut, termasuk memandikan, memberikan asupan biji-bijian seperti kwaci, jagung dan lainnya hingga melatih semua burung miliknya untuk terbang bebas di angkasa.

Keunikan burung non asli Nusantara ini adalah ukuran dan warna bulunya. Ukuran yang paling kecil adalah yang paling murah yaitu kisaran di bawah 10 juta. Dan yang paling mahal bisa mencapai harga senilai Fajero Sport atau Land Cruiser. "Semua burung ini punya chip khusus yang ditanam di tubuhnya. Sehingga bisa dimonitor siapa pemilik burung ini bila dilepas terbang untuk balik ke rumahnya." Jelas Wijaya, Rabu(4/8) pagi.

Ia pun punya kisah tentang kehilangan burung tesebut, dimana si penemu burung diberi jasa kompensasi. Karena burung tersebut sempat diumumkan di Facebook setelah tidak balik. Komunitas penggemar burung Macaw di Bandung pun turut aktif membantu mencari.

"Yang paling asyik dari burung ini adalah melihat _free fly_ di udara saat ikut kontes yang diadakan oleh para penggemar burung Macaw di Kota Bandung." Tutup Wijaya. [red.zainal]

Subscribe to receive free email updates: