Email Hosting

Wirid Kehidupan (Malam Jumat Mubarak)


MMO | MATA MEDIA ONLINE -
Bismillahirrohmanirrohim
Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali sayyidina Muhammad
Assalamu'alaykum, Segala puji hanya bagi Allah, saya tidak memiliki ilmu dan kekuatan apapun selain yang datang-nya dari Allah.

Seorang dokter yang di datangi pasien tentu akan berupaya semaksimal mungkin untuk mengobati penyakit jasmani yang mereka idap, apakah itu kangker, jantung, paru, alergi kulit dan seterusnya.

Dengan obat-obatan, peralatan dan keahlian dokter dalam menangani penyakit jasmani para pasien yang datang tentu dia akan melakukan tindakan-tindakan yang tidak disukai oleh pasiennya. Misalnya dengan obat-obatan yang pahit, jarum suntik yang menyakitkan dan pisau bedah untuk membelah dan mengobati bagian dalam jasmani pasien.

Dokter, tidak akan mungkin menuruti kemauan pasien disaat dalam proses penanganan pengobatan, bahkan jika penyakitnya terlalu parah pasien akan di bius agar tidak sadarkan diri ketika proses pengobatan, pembedahan berlangsung.

Rasa sakit yang diakibatkan oleh pengobatan para dokter bukan karena dokter menyakiti pra pasien, tapi itu bagian dari kesadaran akan tugasnya seorang dokter untuk mengobati setiap pasien yang datang kepadanya, dokter selalu menginginkan kesembuhan pada pasien agar setiap pasien yang datang kepadanya dapat sembuh dan tidak menahankan sakitnya lagi seumur hidup.

Demi menyembuhkan penyakit pasien selamanya, dia harus tega membuat pasiennya merasa sakit sementara. Sehingga pasien yang berobat tidak lagi menanggung penyakit seumur hidupnya setelah berobat ke dokter.

Jika ada penyakit jasmani, pasti ada penyakit rohani. Tapi kebanyakan kita enggan untuk mencari seseorang yang mempu mengobati penyakit rohani, padahal jika penyakit rohani ini tidak segera di obati dia akan menyebabkan musibah, petaka dan bencana besar dalam kehidupan yang itu bukan hanya merusak rohani tapi juga merusak jasmani.

Tapi penyakit rohani yang dimaksud penulis pada malam ini bukan penyakit kejiwaan yang dianggap medis sakit jiwa lantaran stres, depresi atau gila. Yang penulis maksud adalah penyakit rohani yang berkaitan dengan iri - dengki, hasar, ria, takabbur, sombong dan enggan menerima Wahyu/Ilham dari Tuhan.

Penyakit rohani inilah yang membuat manusia jauh dari cahaya Ilahiyah, nilai-nilai kearifan dan kebijaksanaan Tuhan. Enggan untuk mematuhi Allah, mematuhi Rasul dan Ulil Amri diantara mereka. Bisa jadi, mereka memiliki banyak wawasan - pengetahuan yang luas, sangat ahli dalam retorika, mampu menjabarkan segala bentuk-bentuk kebaikan dan keburukan hafal banyak kitab-kitab dan mampu mentafsirkan makna-maknanya secara tekstual dan kontekstual namun bersemayam di dalam hati-nya berhala yang besar, yaitu hawa nafsu yang angkuh.

Sehingga hawa nafsu yang angkuh itu perlu untuk diobati, disembuhkan dan dituntun agar menjadi hawa nafsu yang tenang, sejuk dan meneduhkan, tunduk dan patuh terhadap Tuhan, bukan memper-Tuhan-kan diri-nya, memper-Tuhan-kan harta benda, memperTuhan-kan selain Allah, Tuhan semesta alam.

Itulah mengapa, kita perlu mendatangi para utusan Tuhan atau para penerus-nya, yang mereka mendapatkan pencerahan, petunjuk dari Tuhan semesta alam. Sehingga dari adanya mereka yang menuntun, mengobati, kita akab tertuntun pada jalan-Nya yang lurus dan terobati segala penyakit-penyakit yang selama ini kita idap.

Ada banyak kekafiran di dalam jiwa kita yang jika itu tidak segera di obati dia tidak akan menjadi keber-Iman-an yang sempurna. Iman, juga memiliki banyak cabang dan setiap cabang memiliki banyak ranting.

Seorang utusan Tuhan atau para penerusnya tentu bukan pemberi kesembuhan, pemberi Ilmu dan pemberi keselamatan. Mereka hanya menjalankan tugas, amanat yang dipegang untuk mengobati dan mengarahkan. Tentu sumberi pemberi Ilmu, kesembuhan, Hidayah dan penuntuhan itu sebagai otoritas Tuhan semesta alam.

Seorang utusan, ditugaskan untuk menyembuhkan ke-Kafir-nn menjadi keber-Iman-an sempurna, tidak memper-Tuhan-kan diri-nya sendiri dan merangsang pengetahuan manusia agar memper-Tuhan-kan Sang Pencipta seluruh makhluk yang ada.

Karena para utusan itu, mereka diberi petunjuk, terbimbing, tersucikan dari kekotoran dan memiliki kesehatan yang baik untuk menyerap kata tanpa suara dan tanpa huruf dari cahaya keabadian melalui perantara-perantara banyak mediasi.

Prangkat lunak dan prangkat keras para utusan Tuhan dan atau yang meneruskannya sudah diprogram dengan sebaik-baiknya, sehingga dengan itu mereka mampu menyerap sinyal-sinyal langit, menampung banyak aplikasi dan memprogram keabstrakan menjadi bentuk yang sempurna.

Para utusan Tuhan dan atau para penerusnya, tentu telah sampai pada pengetahuan yang paripurna tentang Zat yang menciptakan. Pengetahuan itu, bukan hanya lewat tulisan kitab-kitab dan atau mendengarkan kisah dari orang-orang terdahulu. Tapi adalah sebuah pengalaman dalam perjalanan panjang kebathinannya Thawaf (mengelilingi) singgahsana Tuhan.

Maka tidak heran jika memang orang-orang yang mendapatkan petunjuk, orang-orang yang tercerahkan itu mereka telah hilang hawa nafsu liarnya yang mencintai selain Allah, Tuhan semesta alam. Keegoan diri-nya telah terpuasakan, sehingga dia berpasrah diri dengan kepatuhan dan keta'atan yang paripurna.

#JalanCintaMMS

Subscribe to receive free email updates: