Email Hosting

Kita Menjadi Hamba Sahaya (Budak) Bagi Yang Kita Sangat Cintai


Setiap apapun yang sangat kita cintai dia akan bertahta di relung hati terdalam. Dia menguasai jiwa dan mendorong raga untuk senantiasa menghambakan diri kepada-nya.

Ketika kita sangat mencintai harta, maka dia akan menjadi Tuhan di dalam kehidupan kita, begitu juga dengan tahta --- kekuasaan dan pasangan (kekasih).

Padahal, dalam pandangan Islam, hal yang paling utama adalah 'Syahadat' yang menyimbolkan tiada sesembahan (Tuhan) dalam kehidupan dan kematian kita selain Allah azza wajallah. 

Lantas lahirlah pertanyaan mendasar didalam qalbu, bagaimana jika kita mencintai 'Rasul' atau 'Manusia' (?) Apakah keimanan kita rusak akibat kita mencintai selain Allah (?)

Tentu tidak, karena kita akan sangat sulit mencintai yang tidak terlihat oleh kasat mata (Gaib). Oleh karena-nya kita perlu mencintai yang gaib itu (Allah) dengan cara mencintai para utusan-Nya, para kekasih-Nya dan mahluk-makluk ciptaan-Nya. 

Apabila harta, dunia dan makhluk itu kita yakini diciptakan oleh Allah tanpa terkecuali, maka cintailah Karya Agung itu, karena semua-nya adalah ciptaan Allah yang tidak layak kita untuk membenci-nya.

Apakah itu artinya tidak ada yang tersisa ruang kebencian bagi kehidupan kita (?) Ya tentu saja ada, kita mesti memiliki kebencian, kebencian terhadap kerusakan dan penyimpangan --- penyesatan. Sifat-sifat yang menyimpang dalam kehidupan kita, sifat-sifat yang menyesatkan dalam kehidupan kita itulah yang mesti kita benci agar lahir 'Mahabbah' rasa cinta yang mendalam tentang kebenaran al-Haqq. 

Karena 'Iblis' yang diluar dari diri kita itu tidak membahayakan, bukan musuh yang berat dan mengkhawatirkan. Justru 'Iblis' yang bersemayam dalam dada kita sendirilah yang paling berbahaya, karena itu akan menguasai jiwa kita dan membuat raga kita bertindak menjadi setan-setan berwujud manusia.

Ingatlah, bahwa setan itu tergolong dari jin dan manusia. Bakarlah setan-setan itu dengan kasih sayang, dengan cinta kuddus dan dengan penuh kesadaran spiritual bahwa tiada yang layak bersemayam didalam hati ini selain Allah, dan meyakini bahwa jiwa kita berada didalam genggaman tangan-Nya.

Jadi jika kita ingin mencintai Allah, kita mesti memulainya dengan mencintai para Nabi, para Rasul dan para penerus Nabi dan Rasul.

Hilangkan segala kecintaan dihati kecuali kecintaan kita kepada Allah, biarlah hanya Allah saja yang bertahta dan bersegeralah berpasrah diri, menyerahlah dan jadilah budak --- hamba yang ta'at kepada Allah. 

Jikapun kita mencintai harta, tahta --- kekuasaan dan pasangan (kekasih) maka cintailah semuanya karena Allah.

#JalanCintaMMS

Penulis :

Muhammad Mas'ud Silalahi (Pengasuh Rumah Alquran)

Subscribe to receive free email updates: