Email Hosting

Menjemput Kekayaan (Karunia Allah), Membangun Peradaban


MMO | MATA MEDIA ONLINE - Harta memang tidak dibawa mati, tapi harta bisa menjadi jalan untuk kita bisa membangun peradaban. Orang-orang yang menata peradaban adalah mereka (para konglomerat) yang memiliki harta berlimpah.

Nabi Muhammad adalah keturunan bangsawan, keluarga terpandang dan memiliki pengaruh politik. Begitu juga dengan Khadijah Istri Nabi, seorang konglomerat, pengusaha kaya raya yang memiliki pengaruh dagang dikancah internasional pada masanya.

Bukan tanggung-tanggung, untuk mahar nikah Nabi memberikan yang terbaik untuk Khadijah, yang itu menjadi motivasi bagi kita agar giat berdagang, berusaha, bergerak menjemput karunia dari Allah, Rabbul 'alamiin.

Dengan modal kekayaan materi itulah, Nabi dan Istri membangun peradaban Islam. Menyiarkan Agama Allah dengan harta --- benda yang dimiliki. Sampai-sampai, Nabi dan Istri yang kaya raya (konglomerat) hartanya habis semua di jalan Allah hingga menjelang kewafatan. Tentu Baginda s.a.w tidak sendirian, ada para sahabat-sahabat yang juga konglomerat ikut serta membekap Dakwah-nya yang siap urunan untuk menata peradaban Islam.

Tentu hal demikian menjadi motivasi bagi generasi Islam, ummat Baginda s.a.w untuk bisa kaya raya (konglomerat) dengan orientasi yang baik dan benar. Karena tujuan-nya bukan pada capaian banyaknya harta dan benda melainkan itu semua menjadi alat, menjadi jalan, menjadi modal untuk membangkitkan perjuangan Dakwah Islam. Membebaskan perbudakan, mengatasi kemiskinan dan mencerdaskan generasi penerus dengan ilmu pengetahuan, dan yang paling utama adalah menguatkan ke-adab-an, moralitas, ke-sopan-an, prilaku yang baik.

Makanya tidak heran jika banyak perbudakan, kemunduran ilmu pengetahuan, kemiskinan dan prilaku yang buruk dan banyaknya kehancuran dimana-mana hari ini di belahan dunia manapun. Itu terjadi karena ada indikator mendasar, yaitu banyaknya ummat Nabi yang kaya raya lupa untuk menata peradaban, enggan menyatukan kekuatan dan tidak mau membelanjakan hartanya dijalan Allah.

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya,” (QS. Al Isra’ : 16)

#JalanCintaMMS

Subscribe to receive free email updates: