Email Hosting

Digitalisme Besilam Dan Peran Kollektif Para Mursyid Di Era Open Sky


MMO | MATA MEDIA ONLINE - Presiden AS Joe Biden pernah memuji tokoh-tokoh Yahudi AS yang berhasil mengubah persepsi bangsa AS tentang LGBT, melalui film.

Seseorang merasa bangga menentang saudara dan keluarganya gara-gara menyelenggarakan tahlilan ibunya yang baru saja meninggal dunia. Alasannya, menurut tahlilan bid'ah sembari menunjukkan ustadznya diyoutube.

Ironisnya, seorang anak sangat bernafsyu untuk mentaubatkan ayahnya dari ajaran thoriqoh. Katanya ajaran thoriqoh ini bid'ah, dibuat-buat dan berlebih-lebihan dan menyalahi syariat. Lagi-lagi dia menunjukkan Ustadznya diyoutube yang memang tidak mengerti apa itu thoriqoh. Na'uzhubillah.

Jika peristiwa ini sampai ke saya. Maka saya selalu menjawab dengan apa yang telah difatwakan masyayikh kami bahwa siapa yang mencela ahli thoriqoh, ahli suluk dan ahli sufi alamat tanggal imannya tat-kala mati. Tapi apakah selesai sampai disitu persoalannya (?) Tentu tidak ! Sebab media saat ini memiliki jangkauan tidak terbatas. Betapa media [youtube, medsos dan transformasi digital lainnya telah mudah mengubah mindset [positif dan negatif] bahkan merusak cara berpikir manusia.

Di era "open sky" [langit terbuka] saat ini, transformasi informasi, dengan segala kepentingannya telah memaksa terjadinya perang informasi untuk sebuah kepentingan global, ekonomi, politik dan komersalisme digitalisme telah membuat tatanan kehidupan berubah. Bahkan paling ironi, sampai kepada dimensi idiologi dan teologi.

Dahulu terdapat sekelompok akedemisi yang datang ke saya untuk menyampaikan kritik gerakan sufisme yang kita bangun. Kritik mereka, kenapa sufi bermedsos (?) Mereka seakan tabu, ketika saya tampak aktif memanfaatkan media sosial [medsos] untuk mensyiarkan dakwah sufisme, thoriqoh dan kegiatan majelis (?)

Saat itu saya jawab, bahwa sufisme yang ditunjuki Allah, adalah sufisme yang paling mengerti zamannya. Ahli thoriqoh, ahli suluk dan ahli sufi harus ikut bertarung mengisi ruang-ruang publik [dunia maya], sebab disana banyak setan-setan yang mengajak kepada kebathilan.

Terdapat juga disitu, ghowzul fikri, perang pemikiran, profoganda bahkan serangan terhadap kaum sufi yang gencar membida'ahkan bahkan menyesatkan ajaran thoriqoh [sufisme]. Untuk itu, para Mursyid, khalifah, para ahli dzikir, ahli ruhani, ahli suluk serta seluruh pemimpin spiritual harus turut serta merapatkan barisan untuk masuk kedalam medan perang dunia maya [medsos].

Bentuk ghazwul fikri atau invasi pemikiran, sejatinya tidak berubah dari masa ke masa, semenjak iblis melakukan ghazwul fikri kepada Adam 'alaihissalam dengan menggunakan kata-kata yang indah untuk menyesatkan cara berpikir Adam. Media yang digunakan adalah "kata". Dalam Al Quran, disebut sebagai zukhrufal qaul, yaitu kata-kata yang indah tetapi menyesatkan. (QS al-A'raf [6]: 112).

Sehubungan revolusi industri dan transformasi telokomunikasi informasi, maka media sosial, internet dan digital telah menuntun arah pandang manusia. Dengan perkembangan teknologi tidak dapat dipungkiri bahwa konten-konten berbau radikalisme, ekstrimisme dapat dengan cepat menyebar dan mampu memasuki semua lini.

Saya amat bersyukur, gerakan ini semakin kuat dan nyata ketika Tuan Guru Dr Zikmal penerus silsilah Mursyid Besilam Langkat [Markaz besar thoriqoh Naqsybandi] secara resmi telah menyatakan turut ambil bagian gerakan digital ini. Yakni lewat maklumat Tuan Guru ini, dinyatakan bahwa Besilam telah memiliki channel resmi yakni Besilam Channel dan Visit Besilam Babussalam Langkat. Ini terobosan dan capaian besar yang membanggakan kita meskipun sudah agak terlambat.

Digitalisasi Besilam secara lebih luas sangat penting, bukan sekedar media kegiatan informasi tapi memberikan pencerahan spiritual kepada dunia dan juga mencounter para anti-anti thoriqoh [tarekat] yang terus menggencarkan serangan pada umat melalui dunia maya yang mengkampayekan thoriqoh itu bid'ah dan kuburiyyun.

Pesan yang sama, kami sampaikan kepada para mursyid se-nusantara agar turut bergerak. Mursyid, tidak cukup hanya diam dikelambu, tiarap atau bersembunyi disinggasananya sembari membangga-banggakan urutan silsilah kemursyidan dan cap stempel ijazahnya. Saya kira saat ini, para mursyid harus turun tangan dan ikut terlibat aktif mencahayai umat dan dunia agar tidak semakin tersesat.

Para mursyid, khalifah dan jemaah harus memanfaatkan media sosial untuk meluruskan faham-faham yang menyesatkan. Setidaknya minimal mencounter opini-opini yang menyesatkan ajaran thoriqoh.

Ajaran thoriqoh ajaran mensucikan jiwa, merendahkan hati dan memastikan qalbu senantiasa connecting, bersambung dan wushul kepada Allah. Maka ciri paling utama tanda wushul kepada Allah adalah merasa hina disisi Allah. Mereka yang merasa sampai, bermakrifah tapi jauh dari kerendahan hati, maka dapat dipastikan itu adalah makrifah iblis, siapapun dia atau nomor berapapun silsilahnya.

Baarokallahufikum
@alfaqir Tuan Guru Batak

Subscribe to receive free email updates: